BATU
batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu jarum
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?
Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
hati tak jatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan
seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?
Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampai mengapa
gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk
diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai se-
dang lambai tak sampai. Kau tahu?
batu risau
batu pukau batu Kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981 1
IDUL FITRI
Lihat
Pedang tobat ini menebas-nebas hati
dari masa lampau yang lalai dan sia-sia
Telah kulaksanakan puasa ramdhanku,
telah kutegakkan shalat malam
telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang
Telah kuhamparkan sajadah
Yang tak hanya nunu Ka’bah
tapi ikhlas mencapai hati dan darah
Dan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menunggu
Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya
Maka aku girang-girangkan hatiku
Aku bilang: Tardji rindu yang kau wudhukan setiap malam Belumlah cukup untuk menggerakkan Dia datang Namun si
bandel Tardji ini sekali merindu Takkan pernah melupa Takkan kulupa janjiNya Bagi yang merindu insya-Allah kan
ada mustajab Cinta
Maka walau tak jumpa denganNya
Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini
Semakin mendekatkan aku padaNya
Dan semakin dekat
semakin terasa kesiasiaan pada usia lama yang lalai
berlupa
O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini
ngebut di jalan lurus Jangan kau depakkan lagi aku ke trotoir tempat usia lalaiku menenggak arak di warung dunia
Kau biarkan aku menenggak marak cahayaMu di ujung usia
O usia lalai yang berkepanjangan
yang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurus Tuhan jangan Kau depakkan lagi aku di trotoir tempat dulu aku
menenggak arak di warung dunia
Maka pagi ini
Kukenakan zirah la ilaha illallah aku pakai sepatu siratal mustaqiem akupun lurus menuju lapangan tempat shlat ied
Aku bawa masjid dalam diriku Kuhamparkan di lapangan Kutegakkan shalat dan kurayakan kelahiran kembali di sana
herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
tak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
tak bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa
di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolongtolongtolongtolongngngngngng!
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981 1
lima percik mawar
tujuh sayap merpati
sesayat langit perih
dicabik puncak gunung
sebelas duri sepi
dalam dupa rupa
tiga menyan luka
mengasapi duka
puah!
kau jadi Kau!
Kasihku
BATU
batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu jarum
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?
Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
hati tak jatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan seribu
beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?
Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampai mengapa
gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk
diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai sedang
lambai tak sampai. Kau tahu?
batu risau
batu pukau
batu Kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati
janji?
SATU
kuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmu
ke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutku
jika tanganmu tak bisa bilang tanganku
kuterjemahkan tanganku ke dalam tanganmu
jika lidahmu tak bisa mengucap lidahku
kuterjemahkan lidahku ke dalam lidahmu
aku terjemahkan jemariku ke dalam jemarimu
jika jari jemarimu tak bisa memetikku
ke dalam darahmu kuterjemahkan darahku
kalau darahmu tak bisa mengucap darahku
jika ususmu belum bisa mencerna ususku
kuterjemahkan ususku ke dalam ususmu
kalau kelaminmu belum bilang kelaminku
aku terjemahkan kelaminku ke dalam kelaminmu
daging kita satu arwah kita satu
walau masing jauh
yang tertusuk padamu berdarah padaku
1contoh;
coba dirimu baca cukilan puisi SCB ini dengan suara keras dan tempo cepat(atau mungkin disertai dengan teknik musik; stacato):
v
“zukuzangga zegezegeze zukuzangga zege
zegeze zukuzangga zegezegeze zukuzang
ga zegezegeze zukuzangga zegezegeze zu
ku zangga zegezegeze aahh….!”
v
diriku yakin pasti cukilan itu sungguh unik&lucu
mirip permainan-kata anak2 “monyet bawa paku”
yang pada akhirnya diucap menjadi “monyet bapak-ku”]
]]]]
Kredo Puisi”. ini beberapa contohnya:
hai Kau dengar manteraku
kau dengar kucing memanggilMu
izukalizu
mapakazaba itazatali
tutulita
papaliko arukabazaku kodega zuzukalibu
tutukaliba dekodega zamzam lagotokoco
zukuzangga zegezegeze zukuzangga zege
zegeze zukuzangga zegezegeze zukuzang
ga zegezegeze zukuzangga zegezegeze zu
ku zangga zegezegeze aahh….!
nama nama kalian bebas
carilah tuhan semaumu
Maret 15, 2012 pukul 7:39 am
apa benar puisi karya angkatan pujangga baru merupakan puisi transparan?
Ping-balik: Berita hari ini « The lesson of life
November 5, 2012 pukul 2:41 pm
Apakah jenis puisi ini ada jenisnya?
November 15, 2012 pukul 1:43 pm
Puisi nya asyik
November 20, 2012 pukul 12:40 pm
apa jenis contoh puisi diatas ?
November 22, 2012 pukul 2:30 pm
Apa puisi d atas hnya krngan aj
Januari 15, 2013 pukul 12:23 pm
puisi yang keren 🙂
dapat dijadikan referensi untuk tugas presentasi 🙂
terimakasih banyak ..
Januari 17, 2013 pukul 11:52 am
kren bnget puisinya
Januari 18, 2013 pukul 1:32 am
kok nggak ada maksudnya ?
Januari 27, 2013 pukul 2:19 am
“menjadi inspirasi”
Januari 27, 2013 pukul 4:50 am
teryata banyak yg suka puisixa bapak aku hehehe
Februari 5, 2013 pukul 10:11 am
adakah contoh puisi tanpa kata…????
Februari 12, 2013 pukul 9:04 am
Kalau bisa beserta makna nya lah
Februari 17, 2013 pukul 2:57 am
Kalau bisa beserta maknanya
Februari 20, 2013 pukul 3:54 pm
Assalamu’alaykum.. Artikel yang pas buat makalah sayah.. Thanks yah..
April 20, 2013 pukul 1:26 pm
http://www.ulilfuadah.co.id
Mei 26, 2013 pukul 9:14 pm
Pux tgas nih…mnta bantuanx donkk..:D
Apa makna,maksud,dan realitas dari puisi batu tsb ??
Juni 5, 2013 pukul 10:19 am
wah bgus banget ,,,
lw boleh tolong kasih makna tentang puisi winka & sihka
Agustus 21, 2013 pukul 7:32 am
.apa artynya ny
Agustus 21, 2013 pukul 7:33 am
.wwhaoow apa artynya ny ??
Agustus 25, 2013 pukul 11:35 am
Btuh, waktu brapa lama,, buat nulis,, Ϟўª,,?
September 22, 2013 pukul 5:17 pm
sang presiden puisi,belum ada yang menandingi..hebat buat pak sutardji (y)
Oktober 5, 2013 pukul 9:25 am
wahai belahan jiwaku,bacakanlah untukku puisi SATU-nya SCB buatku! aku ingin mendengarnya langsung dari alam perasaanmu.
Oktober 25, 2013 pukul 2:43 pm
LIKE IT…:);)
November 10, 2013 pukul 12:01 pm
Pusiiinngggggg,,,,,,,
Desember 19, 2013 pukul 3:16 am
Kami hanya bisa menafsirkan..itu pun pasti kurang sesuai …tolong jelaskan maknanya…agar nilai manfaatnya lebih tinggi lgi…
Januari 9, 2014 pukul 12:02 pm
rindho nadie
Januari 10, 2014 pukul 10:53 pm
keren2 tpi puanjang2
Januari 23, 2014 pukul 7:12 am
🙂
Februari 11, 2014 pukul 9:33 am
baguuuus banget mksih y puisi x bgus bgt
Februari 15, 2014 pukul 6:10 am
Kereng bnget dech!!!
Februari 15, 2014 pukul 6:17 am
Wieee ini yang namanya puisi!!!
keren benget nie,,,,
Februari 21, 2014 pukul 1:17 pm
uwapik tenan
Maret 11, 2014 pukul 9:49 am
wow
Maret 11, 2014 pukul 3:39 pm
Ijin copast ya mbak, utk tugas blog
April 14, 2014 pukul 6:23 am
spekta bgt puisinyaaa
Juni 3, 2014 pukul 3:00 pm
puisi puisi nya bagus,, tapi kalo bentuk bentuk nya lebih aneh pasti lebih bagus,, hehehe:D pencinta puisi tapi sikit sikit je Lah………….
Juni 21, 2014 pukul 3:25 am
ssutardji…. boleh boleh
September 11, 2014 pukul 4:09 am
Tragedi Winka Dan Sihka
September 22, 2014 pukul 10:47 am
puisi TAPI mana?
Oktober 18, 2014 pukul 2:49 am
minta bantuanx donk puisi kontemporer
November 6, 2014 pukul 3:35 pm
Kok jenis puisi kontemporer nya gak da sih
November 18, 2014 pukul 8:17 am
puisi ini sangat bagus untuk nngacu imajinasi para puitis
Februari 3, 2015 pukul 8:00 am
nice puisi nya.a.jnqtdgjvdt62853085565~_?@!,_?@ _???!,.~
sangat puas,
3 min ha
Maret 3, 2015 pukul 9:22 am
blog ini bermanfaAt banget bagi pelajar yang mau cari PR
Maret 15, 2015 pukul 2:34 pm
wahh keren,makasih banyak blog ini bermanfaat sekali untuk para pelajar,seperti saya yang sedang mencari puisi kontemporer ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia 🙂
Maret 24, 2015 pukul 12:45 am
Rumba rumbahe memang pedas makan cabe.. Rumba rumbahe anak malas memang tidak pede