Komunitas Pecinta Puisi

Adakalanya kita perlu menangis agar kita tahu hidup ini bukan sekedar tertawa. Adakalanya kita perlu tertawa agar kita tahu betapa mahalnya nilai airmata

UNSUR-UNSUR PUISI


Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa UNSUR-UNSUR PUISI , yaitu kata, larik , bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut.

Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.

Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.

Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.

Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.

Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.

Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.

Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.

Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.

Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.

Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.

tidkl2

(1) Tema/makna (sense);

media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling)

yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone)

yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention)

sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.

(1) Perwajahan puisi (tipografi)

yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(2) Diksi

yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

(3) Imaji

yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

(4) Kata kongkret

yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

(5) Bahasa figuratif

yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

(6) Versifikasi

yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup

(1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.)

(2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92])

(3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

bukuTanahku

72 thoughts on “UNSUR-UNSUR PUISI

  1. mantap karena ada ini tugas bahasa indonesia selesai trimakasih

  2. makasih ilmunya…

  3. sastra indonesia bangeed…

  4. apa maksudnya unsur struktur puisi?

  5. “Terima kasih banyak, sangat membantu saya dalam mengajarkan sastra Indonesia, semoga menjadi ladang ibadah kita, amiin”

  6. dulu aku pernah sekali buat puisi untuk pacar heheh

  7. thank’s. guee jdii ngertii tnttng unsur” puiisii

  8. makasih ya…

  9. makasih ya…
    bsok q mau lomba cipta puisi…
    jadi q gak kbingungan dech…

  10. is the best
    thank you very much

  11. memang ini sudah membantu bagi siswa yang mencari materi di internet, tapi alangkah baiknyaa lebih di lengkapi materi ini

  12. terima kasih atas ilmunya ?
    hingga aku dapat menyelesaikan tugas sekolah q,.

  13. matur nuhun

  14. kerennnn thanks ilmunya 🙂

  15. Terima kasi atas ilmunya dpt menjadi referensi sy dalam mengAjar.
    Terima kasih

  16. aku juga makasih

  17. Terimakasih, semoga kebaikan selalu menyertaimu, Penulis.

  18. trimakasi…………udah bantu aku mgerjain tugas…………

  19. thanks atas ilmunya

  20. Kubutuhan yang kami ingin kan hmpr terjawab karna adanya bantuan dari bhn internet
    trimahkazihh
    tingkatkan pengatahuan

  21. Thank…..atas ilmunya ,

  22. Thank’s for your information guy’s

  23. thankz ea,
    bisa membantu saya menylesaikan tugas kuliah saya.

  24. makasih banget sangat membantu 🙂

  25. thanks , nambah ilmu lagi nih 🙂

  26. Hmmz…
    Trma kzh atz info nyaa…
    s’moga brmnfat bgku..
    🙂

  27. trima kacih bingit ea tugas q dah celecai ,,,,,,

  28. Thanks ya info penting ini

  29. oke makasih

  30. Apalah, unsur-unsur itu ada 5, baris, bait, tipografi, kata, bunyi

  31. Bagaimanacara membuat puisi

  32. Tuliskan 20 puisi

  33. Maksih , log nya sangat membantu banget

    Yunii 🙂

  34. izin kutip informasinya

  35. thank’s ya
    Untuk infonya:-)

  36. jadi mudah belajar tentang unsur,thanks…..

  37. makasih ea udah bikin aq ngerti tentang puisi:)

  38. Mkasih untuk Informasi Meterinya=) ..
    Sukses Slaluuu SobaTT !

  39. Sblumny trmksh,tp kq msh ttep bngung ya? Unsur” puisiny

  40. ich meni gaada puisi 2 baris 4 bait

  41. ini kurang lengkap materinya!!!!!

  42. Rosa brtrima kcih ,01sep14*0512

  43. Makasih sudah btu tugas

  44. thanks jadi makin tau tentang puisi. tapi saya mau tanya puisi itu sajaknya bebas /ada aturanya ?

  45. mantzap.
    tapi saya mau tanya puisi itu sajaknya bebas /ada aturanya ?

  46. Membantu untuk belajar dalam menghadapi UTS pengantar kajian sastra

  47. Makasih ya kakak, aku jadi bisa ngerjain tugas ku

  48. Informasi yang anda berikan sangat membantu sekali untuk teman teman semua. Tulisan anda menggunakan teori siapa ? Terima kasih

  49. makasih banget ya. disini bener-bener lengkap.

  50. infonya keren banget kak aku mau ujian semester tapi nyari di internet dulu untung aj aku dapat di web ini makash infonya

  51. Makasih y berkat ini aku bisa ngerjain tugas

  52. kurang memuaskan karena saya ingin bertanya pengertian unsur isi dalam sebuah puisi

  53. Makasih ya…..sekarang pr bahasa indonesia aku udah selesai

  54. Bagus untuk anak sd kelas 6

  55. Satu kesatuan dlm puisi yg terdiri atas beberapa baris dinamakan

  56. 👍👍

  57. Makasih sob infonya membantu banget

  58. Makasih ya karena besok saya ada UTS Bahasa Indonesia tentang puisi 😊

  59. Sangat menyenangkan😀😁😊

Tinggalkan komentar